^ Sumber gambar dari operadewa.wordpress.com
Salam pemuda!
Tidak disangka sudah 86 tahun sumpah sakti (cess sakti) para pemuda-pemudi Indonesia bergema. Tapi masih saktikah sumpah tersebut? Inilah refleksi dari sumpah pemuda yang katanya "kesaktiannya" memudar tersebut...
Pertama dari kelas 9A, mereka berpendapat bahwa:
Sumpah Pemuda dilahirkan oleh anak-anak muda Indonesia dari
berbagai suku, 17 tahun sebelum Indonesia Merdeka. Sumpah Pemuda adalah awal
kelahiran Indonesia Merdeka. Makna Sumpah Pemuda saat ini kita memaknainya
sebagai bentuk komitmen bersama yang bukan hanya terucap secara lisan tetapi
lebih jauh kepada tataran aplikatif dari konsekuensi sumpah pemuda itu sendiri.
Hari Sumpah Pemuda diperingati dengan refleksi tahunan pemuda. Sebelumnya,
apakah refleksi itu? Refleksi adalah salah satu kegiatan berintrospeksi diri
dnegan merenungkan perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan pada hari itu,
misalnya apakah kita sudah peduli terhadap sesama kita, apakah kita sudah mau
berkorban demi sesama kita, dan sebagainya.
Pada Hari Sumpah pemuda ini kita harus berintrospeksi diri
dengan merenungkan perbuatan-perbuatan yang telah kita lakukan hingga saat ini.
Apakah kita sudah berguna bagi keluarga, sesama, dan juga bangsi bangsa ini?
Kita harus merenungkan apa yang telah kita berikan pada Negara kita ini bukan
mempertanyakan apa yang telah Negara ini berikan kepada kita. Jangankan untuk
Negara, untuk sesama saja kita masih acuh dan tak acuh, terlalu banyak berpikir
untuk menolong teman kita. Kita masih saja meledek teman kita walau kita tau
itu hanya sebuah candaan. Namun, tetap saja mereka bisa sakit hati akan candaan
tersebut. Asal kalian tau dari sebuah candaan bisa membuat orang menjadi
terpecah belah. Jadi kita sebaiknya harus peduli terhadap sesama kita. Bukan
mengejek dan mengucilkan teman kita. Kita sebagai pemuda sudah selayaknya atau
sudah berkewajiban untuk mengambil peran dalam pembangunan Negara. Untuk itu
kita harus belajar dengan sungguh-sungguh dan mencintai tanah air kita ini.
MERDEKA…!!! MERDEKA…!!! MERDEKA…!!!
Bagus ya, tapi mimin mau tanya. Penulisnya tau gak ya arti dari "Makna Sumpah Pemuda saat ini kita memaknainya
sebagai bentuk komitmen bersama yang bukan hanya terucap secara lisan tetapi
lebih jauh kepada tataran aplikatif dari konsekuensi sumpah pemuda itu sendiri." Kan keterlaluan kalo gak tau apa yang ditulis sendiri. Atau kalau gak tau jangan-jangan....
Selanjutnya dari 9B yang berpendapat bahwa:
Sumpah Pemuda terjadi
pada tanggal 28 Oktober 1928. Tepatnya 86 tahun yang lalu. Sumpah pemuda
memiliki makna yang sangat penting bagi Indonesia. Pengakuan Kesatuan atas
taanh air, bangsa, dan bahasa adalah wujud persatuan yang diikrarkan. Tetapi,
apakah makna dari Sumpah pemuda itu masih berlaku?
Sepertinya tidak, bagi para pemuda penerus bangsa makna itu
telah kabur. Terbukti dengan adanya tawuran dimana-mana yang dilakukan oleh
pemuda penerus bangsa. Peringatan Sumpah Pemuda tidak hanya dilakukan dnegan
upacara bendera. Tetapi seharusnya lebih ditekankan untuk mengenang dan
membangkitkan makna dari sumpah pemuda itu sendiri.
Bagi para pelajar melanjutkan perjuangan para pejuang dengan
rajin belajar. Agar saat besar nanti kita dapat memajukan nama Indonesia lewat
ilmu pengetahuan. Melanjutkan perjuangan bukan berarti berperang, tetapi dengan
belajar yang giat pun juga kitra dapat melanjutkan perjuangan pejuang Indonesia
untuk memajukan Indonesia.
Singkat, padat, jelas, yoo selanjutnya dari kelas...
9C:
Kami dari kelas 9C telah mengintrospeksikan diri kami
masing-masing. Kami tau bahwa kami masih sering melakukan kesalahan-kesalahan
yang dapat membuat teman-teman kami atau guru-guru kami kesal. Kmai masih
sering rebut di kelas, masih sering malas, amsih sering jail, masih seirng
meledek orang tua. Namun kami juga berjuang untuk menghindari semua hal-hal
tersebut.
Kami berusaha dengan kemampuan diri kami sendiriuntuk
menjadi yang lebih baik walaupun bagi kami itu sangat sulit.Yang dalam artian
karena itu merupakan kebiasaan buruk yang telah sering kami lakukan. Tapi kami
akan terus berusaha menghindarinya.
Namun sekarang tinggal bernangkat dari perilaku kita
masing-masing mau mengihindarinya artau tidak?
Sekian dan terima kasih.
Kok kesan-kesannya kaya malah buka aib kelas sendiri ya? Hahaha...
Selanjutnya dari kelas 8A, yang berpendapat (walau kayaknya bukan pendapat, tapi mengarang indah) bahwaaa..
Hai, salam pemuda!
Pada tanggal 28 Oktober ini, kita akan mengenang sekaliguis
merayakan Hari Sumpah Pemuda.
Hem… Ngomong-ngomong, apakah kalian tau, bagaimana latar
belakang dari Sumpah Pemuda? Baiklah saya akan beritau… Hehe… Begini…
Para pemuda yang tergabung dalam dalam berbagai organisasi
pemuda dan pelajar yang bersifat kedaerahan, sangat mendambakan munculnmya persatuan
nasional di kalangan pemuda. Untuk mewujudkan hal itu, pada tanggal 30 Maret
sampai dengan 2 April 1926 di Jakarta diadakan kerapatan besar pemuda-pemuda
Indonesia. Peristiwa ini dicatat sebagai Kongres Sumpah Pemuda I.
Tujuan kongres ini adalah membentuk perkumpulan pemuda yang
satu (tunggal) dengan maksud:
1.
Memajukan paham persamaan dan kebangsaan.
2.
Mempererat hubungan antara semua perkumpulan
kebangsaan.
Walaupun Kongres Sumpah Pemuda I belum berhasil mendirikan
organisasi pemuda yang bersifat Nasional, namun pemuda pelajar tidak berputus
asa. Dalam Bulan juni 1928 dibentuklah sebzuah panitia untuk persiapan Kongres
pemuda II. Susunan panitianya adalah sebagai berikut:
Ketua: Sugondol Joyopuspito.
Wakil Ketua: Joko Marsaid (Tirtodiningrat).
Sekretaris: Muhammad Yamin.
Bendahara: Amir Syarifuddin.
Kongres Sumpah Pemuda ini dimulai tanggal 27 oktober 1928.
Rapat pertama pada 27b oktober 1928 berlangsung di gedung Katholikee Jongelinee
Bond (Gedung Pemuda Katolik)di Lapangan Banteng. Rapat keduapada 28 oktober
1928 , pukul 08.00 sampai 12.00 di Geidng Oost Java. Rapat ketiga pada 28
oktober 1928 di gedung Indonesh Clubhuis, jl. Kramat Raya No. 106. Pda waktu
istirahat, W.R. Supratman (wartawan dan pencipta lagu) memint izin kepada
Sugondo Joyopuspito selaku ketua sidang untuk memperdengarkan lagu ciptaannmya
yang berjudul “Indonesia Raya”. Para hadirin sangat terpukau mendengar lagu
ciptaan Wage Rudolf Supratman melalui gesekan biolanya. Demikianlah untuk
pertama kalinya Indonesia Rayadinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928.
Keputusan penting pada Kongres Pemuda II adalah ikrar
“Sumpah Pemuda’. Isi Sumpah Pemuda tersebut, ialah:
1.
Kami putera- puteri Indonesia, mengaku bertumpah
darah satu, tanah Indonesia.
2.
Kami putera- puteri Indonesia, mengaku berbangsa
satu, bansga Indonesia.
3. Kami putera-putri Indonesia, menjunjung tinggi
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Yah… Setidaknya ringkasan diatas ini sudah cukup memberikan
gambaran tentang masa lalu. Kita harus ikut serta mempunyai semangat ya..
Karena setelah adanya peristiwa Sumpah Pemuda ini, perjuangan Bangsa Indonesia
semakin dijiwai semangat persatuan dan kesatuan. Perjuangan ini memuncak pada
peritiwa penting tanggal 17 Agustus 1945. Semangat Sumpah Pemuda telah berhasil
mempersatukan langkah perjuangan Bangsa Indonesia. Perjuangan yang bersifat
kedaerahan sudah ditinggalkan. Dengan tercapainya kemerdekaan bangsa kita, maak
usaha mengurus dan mengatur Negara dapat dilakukan oleh bangsa kita sendiri.
Persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dibinakarena dalam mengisi
kemerdekaan pun mutlak masih diperlukan. Dengan Sumpah Pemuda, semangat
persatuan dan kesatuan serta kepentingan bangsa dan Negara diletakan di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
Seharusnya bagi para pemuda-pemudi remaja seperti kita ini mencontoh
gelora semangat para pemuda yang dulu. Dengan gigih mereka ingin merebut
Kemerdekaan Indonesia. Kita sadar.. Indonesia harus merdeka.. kita juga tau,
hidup terjajah seperti jaman dahulu itu sangat membuat sengsara. Maka sudah
seharusnya kita yang hidup pada saat ini, yang sudah terlepas dari jajahan,
yang sudah banyak menemukan teknologi canggih, kita pertahankan kemerdekaan
kita ini. Dan ingat, jangan mau kita diajjah lagi. Jangan lagi kita dijajah
oleh kemiskinan, kebodohan. Jangan mau kita diperbudak teknologi.
Bangsa yang baik dan besar adalah bangsa yang menghargai
jasa para pahlawannya.
Tetapi bukan hanya menghargai, namun harus kita contoh dan
kita lakukan ya :D hehe…
Terima kasih untuk para pahlawan yang sudah membuat
Indonesia terlepas dari jajahan.
Terima kasih bapak proklamator Indonesia, yaitu Bapak Ir.
Soekarno dan Moh. Hatta, jasa dan pengabdian para pahlawan akan selalu
terkenang dalam sanubari.
Salam Pemuda!
Hidup Pemuda-Pemudi Indonesia!
Bagus yee? Sangking bagusnya malah banyakan penjabaran sejarah daripada pendapat. Sama nyosor ke kemerdekaan... -_-
Kelas 8B, apa terlalu rajin sampe-sampe gak dibuat-buat karangannya... -_-
Nah selanjutnya dari kelas 8C
Setiap tanggal 28 Oktober, Bangsa Indonesia memperingati
Hari Sumpah Pemuda. Sumpah yang dimotori oleh pemuda-pemudi Indonesia pada
tanggal 28 oktober 1928, bertempat di jl. Kramat Raya No. 106. Pemuda-pemudi
Indonesia bersatu dalam suatu kongres Pemuda Indonesia, yang artinya merumuskan
sebuah sumpah, yaitu sebagai berikut:
Pertama - Kami Poetra dan Poetri Indonesia mengakoe Bertoempah
Darah Jang Satoe, Tanah Air Indonesia.
Kedua - Kami Poetra dan Poetri Indonesia mengakoe Berbangsa
Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
Ketiga - Kami Poetra dan Poetri Indonesia mengakoe
Menjoenjoeng Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.
Djakarta, 28 Oktober 1928.
Para pemuda bersatu tanpa memandang suku dan darimana mereka
berasal. Mereka bersatu untuk menghadapi kekejaman kolonialisme. Meskipun
mereka menggunakan bahasa daerah dan dialog yang berbeda-beda. Mereka mengakui
bahwa mereka menggunakan bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Bangsa Indonesia
memiliki hal-hal yang dibutuhkanuntuk maju. Ada baiknya kita melihat sisi baik
dan positif dari apapun. Meskipun ada hal buruk yang dimiliki bangsa ini.
Sumpah Pemuda sebagai tonggak sejarah perjuangan yang
bersifat Nasional, melipuiti seluruh wilayah Nusantara mencapai cita-cita
bersama. Pda kongres ini pulalah diperkenalkan lagu kebangsaan Indonesia Raya 3
stanza oleh Wage Rudolf Supratman. Ketiga kalimat Sumpah Pemuda itu begitu
mengakar kuat di jiwa setiap anak bangsa hingga kemerdekaan pun bisa diraih.
Kini setelah setengah abad lebih bangsa ini merdeka, semangat Sumpah Pemuda
seolah hanya tinggal kenangan dan sejarah masa lalu saja, yang setiap tahun
dirayakan namun tak pernah dipahami. Tak ada lagi semangat cinta tanah air.
Ketika putera bangsa ini belajar keluar negeri karakter ke-Indonesia-annya
telah hilang. Tak ada semangat persatuan dan kesatuan, yang ada hanya egoism.
Bahkan budaya-budaya luhur seperti santun dan bergotong royong sudah sangat
sulit kita temuidalam kehidupan masyarakat bangsa ini.
Sementara itu bahsa Indonesia seolah dianggap bahasa nomor
sekian. Saat ini orang lebih bangga kalau dirinya, anaknya, atau keluarganya
belajar bahasa asing daripada belajar bahasanya sendiri. Inilah tugas kita
bersama sebagai generasi penerus bangsa untuk bangkit, memulai diri pribadi
kita masing-masing untuk kembali menghidupkan jiwa Indonesia dalam diri kita
sebagai manusia Indonesia. Supaya diri keIndonesiaan yang telah diikrarkan oleh
para pendahulu tidak hilang dan lenyap. Bersama mari mengIndonesiakan
Indonesia.
Goood, selanjutnya dari kelas...
7A:
Pemuda saat ini berbeda dengan yang dulu. Dari semangat
sikap dan beragama. Dahulu pemuda Indonesia mempunya sikap, semangat, dan
beragama yang baik. Sedangkan pemuda sekarang
lebih mudah mengeluh, membantah orang tua, pergaulan bebas yang
negatif, dan tidak mengerti apa artinya agama dan Tuhan.
Para pemuda saat ini
mengaggap Hari Sumpah Pemuda dengan sebelah mata. Mereka tidak tau bahwa dihari
itulah pemuda Indonesia berjuang untuk membangun Indonesia dengan semangat
pemuda-pemudi.Kita sebagai pemuda-pemudi Indonesia harus bisa mencontoh
pemuda-pemudi dahulu. Yaitu rajin, jujur, disiplin, saling menghormati, dan
berada di jalan Tuahn Yang Maha Esa. Kita juga harus saliong membangun
Indonesia yang makmur dan damai demi kepentingan kita semua dan tentunya
tentang para pemuda-pemudi Indonesia.
“Komitmen yang baik bukanlah dari kata-katanya
saja. Tetapi komitmen yang berawal dari kemampuan kita merubah diri menjadi
yang lebih baik.”
Bagus juga, dan menarik. Tapi apa semua pemuda tidak tau agama dan Tuhan, hehehe... Namun catatan dari 7A tersebut patut untuk direnungkan...
Selanjutnya dari 7B, wihh 7B tuh karangannya bagus banget. Isinya sangat merefleksikan kita smeua sebagai pemuda. Sangking bagusnya dari Internet, ehh maksudnya sangking bagusnya karangannya mimin jadi gak sanggup nulisnya. -_-
Untuk 7C, menyusul yaa. ^_^
Ya, itulah hasil jerih payah setiap kelas, entah jerih payah mencari di Internet, atau mikir sendiri... Tapi kalau semua disimpulkan maka akan menghasilkan satu pemikiran. Yaitu: "Sebagai pemuda, hendaknya kita meneruskan perjuangan dengan belajar. Dan sebagai pemuda hendaknya tidak melupakan nilai-nilai bangsa sendiri". Ya, itulah intisari dari semua karangan tadi. Tapi apakah kita sudah melaksanakannya? Belum! Melalui Hari Sumpah pemuda ke-86 ini. Kita sebagai pemuda seharusnya dapat mengamalkan nilai intisari tadi. Belajar, dan tidak melupakan nilai-nilai luhur bangsa. Dimasa kini, kita lebih senang membaca sms, daripada cerita rakyat. Lebih senang dengan lagu "sakitnya tuh disini", dibanding, lagu daerah. Kita tak perlu memungkiri fakta tak terbantahkan tersebut. Ya sudah terjadi, mau dikata apa? Tidak ada gunanya menyalahkan siapapun, mulailah kini menata diri. Menata diri dengan nilai-nilai luhur bangsa seperti sopan-santun, musyawarah, gotong royong, dsb. Awalnya memang sulit. Tetapi kita harus optimis pasti bisa!
Mulailah semua itu dari sekarang, jangan ditunda-tunda lagi. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai, ingat karangan tersebut ditujukan untuk direfleksikan. BUKAN UNTUK FORMALITAS. Jangan sampai refleksi tersebut hanya menjadi omong kosong. Terakhir mimin akan mengutip pernyataan yang patut untuk diresapi dari 8C, "Bersama mari mengIndonesiakan
Indonesia". Salam perubahan!
Nb:
Terima kasih untuk setiap kelas, karena membuat tangan saya keriting untuk mengetik karangannya.
^_^

Tidak ada komentar:
Posting Komentar